Daftar Isi
- Pengertian NTU
- Sejarah dan Pengembangan NTU
- Cara Kerja Pengukuran NTU
- Penggunaan NTU dalam Industri
- Standar NTU untuk Air Minum
- Metode Pengukuran Kekeruhan Air dengan NTU
- Faktor yang Mempengaruhi NTU
- Dampak Kekeruhan Tinggi terhadap Kesehatan dan Lingkungan
- Hubungan NTU dan Kekeruhan Air
- Penyebab Air Keruh dan Kotor
- Metode Menyaring Air Keruh
- Peran Pasir Silika dalam Penyaringan Air
- Fungsi dan Manfaat Masing-Masing Lapisan
- Pasir Silika
- Pasir Aktif
- Karbon Aktif
- Susunan Ideal Penyaring Air
- Proses Penyaringan dan Hasilnya
- Keunggulan Menggunakan Pasir Silika Ady Water
- Layanan Konsultasi dan Pemesanan
Pengertian NTU
NTU, singkatan dari Nephelometric Turbidity Unit, adalah satuan pengukuran kekeruhan air yang digunakan untuk menentukan jumlah partikel tersuspensi dalam cairan. Kekeruhan adalah indikator penting kualitas air, terutama dalam konteks air minum, air industri, dan air limbah. NTU mengukur sejauh mana partikel-partikel dalam air menghamburkan cahaya yang melewatinya.
Sejarah dan Pengembangan NTU
Pengukuran kekeruhan dengan menggunakan satuan NTU pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-20 sebagai respon terhadap kebutuhan untuk standar yang dapat diandalkan dalam mengukur kualitas air. Seiring berjalannya waktu, teknologi untuk mengukur NTU telah berkembang pesat, memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan andal.
Cara Kerja Pengukuran NTU
Pengukuran NTU dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut nephelometer. Alat ini mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh partikel tersuspensi dalam air. Berikut adalah langkah-langkah dasar cara kerja pengukuran NTU:
- Penerangan Sumber Cahaya: Nephelometer memiliki sumber cahaya yang memancarkan sinar ke dalam sampel air.
- Pantulan Cahaya oleh Partikel: Partikel tersuspensi dalam air akan memantulkan cahaya tersebut.
- Deteksi Cahaya yang Dipantulkan: Nephelometer mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh partikel.
- Konversi ke Nilai NTU: Intensitas cahaya yang dipantulkan ini kemudian dikonversi menjadi nilai NTU.
Penggunaan NTU dalam Industri
Pengukuran NTU sangat penting dalam berbagai industri untuk menentukan kualitas air yang digunakan atau dibuang memenuhi standar yang ditetapkan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan NTU dalam industri:
Industri Air Minum
Dalam industri air minum, NTU digunakan untuk mengetahui bahwa air yang disediakan untuk konsumsi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan. Air minum yang baik harus memiliki kekeruhan sangat rendah, umumnya di bawah 1,5 NTU.
Industri Pengolahan Air Limbah
Pengukuran NTU digunakan untuk memonitor dan mengontrol proses pengolahan air limbah. Tujuannya adalah untuk menentukan bahwa air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak melebihi batas kekeruhan yang diizinkan, umumnya di bawah 50 NTU.
Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman menggunakan pengukuran NTU untuk mengetahui bahwa air yang digunakan dalam proses produksi bebas dari kontaminan yang dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.
Standar NTU untuk Air Minum
Standar kekeruhan air minum diatur oleh berbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa standar NTU untuk air minum yang diterapkan di berbagai negara:
- WHO: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa kekeruhan air minum tidak boleh melebihi 5 NTU, tetapi disarankan di bawah 1 NTU untuk alasan estetika dan kesehatan.
- EPA (AS): Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menetapkan bahwa kekeruhan air minum tidak boleh melebihi 1 NTU.
- BPOM (Indonesia): Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) menetapkan bahwa kekeruhan air minum harus di bawah 1,5 NTU.
Metode Pengukuran Kekeruhan Air dengan NTU
Berikut adalah metode yang umum digunakan untuk mengukur kekeruhan air dengan satuan NTU:
Nephelometry
Nephelometry adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur NTU. Alat nephelometer mengukur cahaya yang dipantulkan oleh partikel tersuspensi dalam air dan mengonversinya menjadi nilai NTU.
Turbidimetry
Turbidimetry adalah metode lain yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Metode ini mengukur cahaya yang ditransmisikan melalui sampel air dan membandingkannya dengan intensitas cahaya awal untuk menentukan kekeruhan.
Faktor yang Mempengaruhi NTU
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai NTU dalam air antara lain:
- Jumlah dan Ukuran Partikel: Semakin banyak dan besar partikel tersuspensi dalam air, semakin tinggi nilai NTU.
- Jenis Partikel: Partikel dengan sifat reflektif yang tinggi akan meningkatkan nilai NTU lebih banyak daripada partikel yang tidak reflektif.
- Kondisi Pengukuran: Kondisi lingkungan dan kalibrasi alat pengukur juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran NTU.
Dampak Kekeruhan Tinggi terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Kekeruhan air yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa dampak tersebut antara lain:
- Masalah Kesehatan: Air yang sangat keruh dapat mengandung mikroorganisme patogen yang menyebabkan penyakit pencernaan, kulit, dan pernapasan.
- Gangguan Ekosistem: Kekeruhan tinggi dapat mengganggu ekosistem air dengan mengurangi penetrasi cahaya, sehingga menghambat fotosintesis tumbuhan air dan mengganggu kehidupan akuatik.
- Efek Negatif pada Infrastruktur: Partikel tersuspensi yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan dan kerusakan pada infrastruktur pengolahan air dan distribusi.
Hubungan NTU dan Kekeruhan Air
NTU mengukur sejauh mana partikel-partikel dalam air menghamburkan cahaya yang melewatinya. Nilai NTU yang tinggi menunjukkan bahwa ada banyak partikel tersuspensi dalam air, membuat air terlihat keruh, kotor, dan pekat. Berikut adalah beberapa tingkatan kekeruhan air berdasarkan nilai NTU:
- Di Bawah 1,5 NTU: Air terlihat sangat jernih dan tidak berwarna, memenuhi standar air minum.
- 50 NTU: Air mulai terlihat berwarna coklat atau keruh.
- 100 NTU: Air terlihat lebih coklat dan sangat keruh.
- 2000 NTU: Air terlihat sangat pekat dengan banyak partikel tersuspensi.
Penyebab Air Keruh dan Kotor
Ada banyak faktor yang menyebabkan air menjadi keruh dan kotor. Beberapa penyebab utama antara lain:
- Partikel Tanah dan Lumpur: Tanah dan lumpur yang tercampur dalam air akibat erosi atau aktivitas manusia dapat meningkatkan kekeruhan.
- Bahan Organik: Daun, ranting, dan bahan organik lainnya yang terurai dalam air dapat membuat air menjadi keruh.
- Mikroorganisme: Kehadiran bakteri, alga, dan mikroorganisme lainnya dapat menyebabkan air menjadi keruh dan tidak layak konsumsi.
- Bahan Kimia: Polutan kimia dari industri atau pertanian dapat meningkatkan kekeruhan dan kontaminasi air.
Metode Menyaring Air Keruh
Untuk membuat air keruh menjadi bening, berbagai metode penyaringan dapat digunakan. Berikut adalah beberapa metode yang umum diterapkan:
1. Koagulasi dan Flokulasi
Metode ini melibatkan penambahan bahan kimia koagulan untuk mengikat partikel tersuspensi menjadi flok yang lebih besar, sehingga lebih mudah diendapkan dan disaring.
2. Sedimentasi
Setelah koagulasi dan flokulasi, air dialirkan ke dalam tangki sedimentasi di mana flok yang lebih besar akan mengendap ke dasar tangki.
3. Filtrasi
Air yang telah melalui proses sedimentasi kemudian disaring menggunakan media filter seperti pasir silika untuk menghilangkan partikel tersuspensi yang tersisa.
4. Disinfeksi
Langkah terakhir adalah disinfeksi untuk membunuh mikroorganisme patogen yang mungkin masih ada dalam air. Metode yang umum digunakan termasuk penambahan klorin, ozon, atau menggunakan sinar UV.
Peran Pasir Silika dalam Penyaringan Air
Pasir silika memainkan peran penting dalam proses filtrasi air. Pasir silika digunakan sebagai media filter untuk menghilangkan partikel tersuspensi dan kekeruhan dari air. Berikut adalah beberapa keunggulan pasir silika dalam pengolahan air:
- Efektif dalam Menyaring Partikel: Pasir silika memiliki ukuran partikel yang seragam dan porositas tinggi, sehingga efektif dalam menyaring partikel tersuspensi.
- Durabilitas Tinggi: Pasir silika tahan terhadap abrasi dan memiliki umur pakai yang panjang.
- Mudah Didapat: Pasir silika tersedia dalam jumlah yang melimpah dan mudah didapatkan.
Fungsi dan Manfaat Masing-Masing Lapisan
Setiap lapisan dalam sistem penyaringan memiliki fungsi dan manfaat yang spesifik. Berikut adalah penjelasan singkat tentang fungsi dan manfaat dari masing-masing lapisan penyaring air:
Pasir Silika
Pasir silika adalah lapisan pertama dalam sistem penyaringan. Pasir ini berfungsi untuk menghilangkan partikel-partikel besar dan kekeruhan dari air. Pasir silika memiliki ukuran partikel yang seragam dan porositas tinggi, membuatnya efektif dalam menyaring lumpur, pasir, dan bahan organik lainnya.
Pasir Aktif
Pasir aktif adalah lapisan kedua yang digunakan untuk menghilangkan besi dan mangan dari air. Besi dan mangan dapat menyebabkan noda pada pakaian dan peralatan rumah tangga, serta memberikan rasa yang tidak enak pada air. Pasir aktif bekerja dengan cara mengoksidasi besi dan mangan, sehingga partikel-partikel ini dapat diendapkan dan disaring.
Karbon Aktif
Karbon aktif adalah lapisan ketiga yang digunakan untuk menghilangkan zat-zat organik dan kimia yang menyebabkan bau dan rasa tidak sedap pada air. Karbon aktif memiliki kemampuan adsorpsi yang tinggi, sehingga efektif dalam menghilangkan zat penyebab bau seperti sulfur, klorin, dan senyawa organik lainnya.
Susunan Ideal Penyaring Air
Susunan ideal penyaring air keruh adalah sebagai berikut:
- Lapisan Pertama: Pasir Silika
- Lapisan Kedua: Pasir Aktif
- Lapisan Ketiga: Karbon Aktif
Kombinasi ketiga lapisan ini menentukan bahwa air yang dihasilkan tidak hanya jernih, tetapi juga bebas dari besi, mangan, dan zat penyebab bau.
Proses Penyaringan dan Hasilnya
Proses penyaringan air melalui tiga lapisan ini berlangsung secara bertahap. Air yang masuk pertama kali melewati lapisan pasir silika untuk menghilangkan partikel besar dan kekeruhan. Selanjutnya, air melewati lapisan pasir aktif untuk menghilangkan besi dan mangan. Terakhir, air melewati lapisan karbon aktif untuk menghilangkan zat penyebab bau dan rasa tidak sedap. Hasilnya adalah air yang jernih, bersih, dan layak konsumsi.
Keunggulan Pasir Silika Ady Water
Solusi untuk membuat air keruh jadi bening adalah dengan menyaringnya menggunakan pasir silika dari Ady Waterl
Ady Water menyediakan pasir silika dengan berbagai keunggulan, antara lain:
- Kemurnian Tinggi: Pasir silika kami memiliki kemurnian tinggi yang menentukan efektivitas dalam menyaring partikel halus.
- Ukuran Partikel Seragam: Pasir silika tersedia dalam berbagai ukuran mesh, mulai dari mesh 4-8 hingga mesh 200-325, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi.
- Kondisi Bersih dan Kering: Pasir silika Ady Water selalu dalam kondisi bersih dan kering, siap untuk digunakan.
Layanan Konsultasi dan Pemesanan
>Ady Water, supplier produk: [ Pasir Silika]
Jangan lewatkan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi dengan produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales: Rusmana [0821 2742 3050]
- Email: adywater@gmail.com
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog




0 Komentar